Cara Sigi Wimala Biasakan Anak Berbagi

Jum'at, 21 November 2014 - 10:54 WIB
Cara Sigi Wimala Biasakan...
Cara Sigi Wimala Biasakan Anak Berbagi
A A A
JAKARTA - Lunturnya rasa peduli sesama di kehidupan perkotaan yang supersibuk mengubah seseorang menjadi sosok individualis dan apatis dengan lingkungan. Khawatir jika itu menjadi contoh buruk, aktris Sigi Wimala membiasakan anaknya, Maxina Sara, saling berbagi dengan peduli terhadap orang lain.

”Sejak Maxina umur 4,5 tahun aku mulai mengajarinya untuk saling berbagi. Aku juga membiasakannya agar anak aku punya kepedulian dengan sesama,''tutur Sigi dalam talkshow Save a Teen ''Aksi 5 Menit Biasa Berbagi'' di Jakarta, Kamis (20/11).

Dengan membiasakan saling berbagi, Sigi ingin agar putri tercintanya tersebut menemukan kebahagiaan yang sebenarnya. Sebagai ibu, Sigi yakin dengan selalu mengajarkan saling berbagi dan peduli kepada orang lain merupakan sebuah pembelajaran hidup seperti yang dialaminya ketika kecil.

Sigi menceritakan ketika dirinya kanak-kanak, sang ibu mencoba memberi pemahaman pentingnya berbagi dengan cara yang unik. Orang tuanya memberikan uang sebesar AUD 5. Saat itu, kata Sigi, nominal itu cukup besar, terutama untuk anak-anak seusianya.

”Uang 5 dolar kan besar waktu itu nilainya. Mama saya bilang, dengan uang 5 dolar itu, saya boleh belikan apa saja. Setelah puas membeli semua yang saya inginkan, mama lantas bertanya, apa sih rasanya setelah menghabiskan uang itu,''kenangnya.

Sigi kecil pun menjawab dirinya senang bisa membeli semua makanan yang disukainya. Seminggu kemudian, Sigi kembali diberi AUD 5. Kali ini, sang mama meminta kepadanya agar uang 5 dolar tersebut tidak dihabiskan sendiri tapi berbagi dengan temannya.

”Saya ditanya lagi sama mama, bagaimana rasanya setelah berbagi. Ada kepuasan tersendiri ketika kita mampu berbagi dengan orang lain,''ujar Sigi.

Dia menjelaskan bahwa saat ini merupakan eranya Generation Me yang semuanya serba individualis. Terlebih dengan maraknya sosial media yang membuat semua orang seolah bisa melakukannya sendiri tanpa peduli dengan orang lain.

''Kita sekarang hidup di generasi yang dikenal generation me. Kita bebas selfie, bisa membangun pencitraan diri di sosial media, jadi zamannya memang lebih fokus pada diri sendiri,''katanya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0954 seconds (0.1#10.140)